Islam menganjurkan untuk membentuk sebuah keluarga dan menyerukan kepada umatnya untuk hidup di bawah naungan Allah Shubhanahu Wa Ta’ala. Jika keluarga sebagai tiang umat, maka pernikahan sebagai tiang sebuah keluarga.
Dengan pernikahan akan ada dan terbentuknya rumah tangga dan keluarga sehingga memperkuat hubungan silaturrahmi kedua pihak. Suatu pernikahan (keluarga) tidak akan tercapai tujuannya untuk membina keluarga yang sakinah mawaddah warahmah (samara) tanpa adanya kemampuan memahami pasangan hidup dan tanpa mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban antara sesama pasangan.
Pandangan masyarakat tentang keluarga bahwa keluarga merupakan lambang kehormatan bagi seseorang karena telah memiliki pasangan yang sah dan hidup wajar sebagaimana umumnya dilakukan oleh masyarakat, sesungguhnya menikah merupakan pilihan bukan sebuah kewajiban yang berlaku umum untuk semua individu.

Satukan Tujuan Pernikahan
Salah satu penentu pasangan bertahan lama adalah satukan tujuan pernikahan. Tujuan pasangan beberbeda-berbeda, ada yang tujuan masalah dunia seperti perbedaan menyekolahkan anak, sampai masalah akidah.
Akidah inilah yang sangat penting dalam sebuah keluarga, dengan tujuan mengharapkan syurga, pasangan akan menyatukan kegiatan seperti shalat malam bersama, menghadiri kajian bersama sampai memilih amalan-amalan yang sekiranya menenangkan hati bersama.
Dengan cara inilah keluarga akan menjadi tenang atau sering disebut sakinah. Satukan tujuan ini tahap pertama sebagai pondasi agar selalu jatuh cinta pada orang yang sama.
Menahan Pandangan
Gad al-Basar (menahan pandangan) terdapat dalam surah al-Nur ayat 30 dan 31, dan perintah tersebut ditujukan kepada orang-orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan. Allah memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan yang beriman agar menundukkan atau memalingkan pandangan mata dari hal-hal yang diharamkan (apakah itu pandangan laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya), guna menjaga keinginan untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
Dengan menjaga pandangan dari pasangan lain akan membuat pasangan kita terlihat mempesona, karena yang ada dalam pandangan adalah pasangan syahnya. Namun jika pandangan selalu melihat orang lain, maka akan membuat pasangan merasa bahwa pasangan lain lebih baik dari pasanganya.
Pandang Kebaikan Pasangan
Setiap individu mempunyai kekuarangan dan kelebihan masing-masing. Setiap kelebihan akan menjadi kebaikan dan harus di tingkatkan sedangkan kekuarangan harus dirubah. Kasus yang ditangani oleh penulis sering terjadi pasangan yang menceritakan kejelekan pasangannya.
Sedangkan kebaikan yang ada pada pasangannya sedikit yang diceritakan, padahal kebikan pasangannya lebih banyak namun dipandang sedikit karena hanya kejelekan yang dipandang dari pasangannya.
Maka dengan memandang kebaikan pasangan akan membuat kita mencintai pada orang yang sama.
Wallahua’lam
Referensi:
- Fachrudddin Hasballah, Psikologi Keluarga dalam Islam, (Banda Aceh: Yayasan PENA, 2007), hal. 1.
- Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender (Yogyakarta: UIN-Malang Press, 2008), hal.39
- Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga teoritis dan praktis (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung). Hal 15
- Abdul Aziz Al Ghazuli, Ghadl Al-Bashar terj. Abdul Hayyi Al Kattani (Jakarta: Gema Insani press, 2003), h. 54
***
Tentang Penulis
Judul asli artikel “TIPS MEMBUAT AGAR SELALU JATUH CINTA PADA ORANG YANG SAMA (PASANGAN SYAH)” ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, M.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang serta Penulis Karya Ilmiah
Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :
Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251