Beberapa bulan lalu ada seorang pasien yang mempunyai banyak keluhan, sering kesurupan, sakit yang berpindah-pindah, susah tidur dan bahkan terdapat gangguan pada anak-anak, sudah banyak Peruqyah yang menangani dia, namun tidak kunjung sembuh juga, singkat cerita pasien pun masuk ke dalam grup yang saya share di Facebook, dan dan akhirnya dia pun berinteraksi di dalam grup kami.
Selama pasien masuk ke dalam grup kami. kami bimbing dengan maksimal, metode nya yaitu dengan pendekatan hati dan juga keluarga, yang mana kita fokuskan pengobatan dalam membersihkan hati, sehingga ketika hati bersih penyakit pun akan hilang dengan izin Allah.
Seiring berjalannya waktu pasien mulai merasakan perubahan pada dirinya, pasien sudah tidak memikirkan bagaimana penyakitnya, karena pasien menyadari bahwa apa yang di deritanya adalah gambaran penyakit hatinya.
Singkat cerita pasien pun menelpon semua perihal keluhannya, memang saya akui bahwa pasien sangat banyak keluhan sehingga saya pun bingung manakah yang paling dominan. Setelah saya gali pasien pun bercerita kepada saya perihal masa lalunya yang sangat kelam.
Pasien mulai bercerita di awal trauma yang sangat mendalam yaitu ketika dia sedang duduk di sekolah dasar, saat pasien bercerita masalah trauma nya, pasien sedikit berat, namun saya terus membimbing pasien agar pasien mau mengeluarkan seluruh kesedihannya.
Pasien bercerita bahwa saat duduk di bangku SD, ayahnya mendekati dia dengan berkata “bapa akan melakukan sesuatu kepada kamu, tapi kamu jangan pernah bilang-bilang kepada siapapun, karena ini adalah rahasia besar kamu”, pasien bercerita bahwa tiba-tiba ayah kandung sendiri membuka baju dia,
itu pun dilakukan di depan ibunya sendiri, kemudian pasien bercerita tubuhnya di jamaah oleh ayah kandungnya sendiri, bahkan hingga kemaluannya pun tak lepas dari tangan ayah kandungnya sendiri, lalu pasien bercerita dipaksa oleh ayah kandungnya sendiri,
untuk menjilati kemaluan ibunya, dan pasien mengatakan bahwa itu semua terjadi begitu saja, hingga puncaknya orang tua melakukan hubungan biologis di depan pasien, namun pasien hanya menutup mata dan ingin semuanya segera berakhir.
Setelah semuanya berakhir, ibunya mengatakan, “nak maafkan mama, Mama enggak bisa berbuat apa-apa kepada kamu, ini keinginan ayah kamu yang mengatakan ingin ada tumbal 1 anak perempuannya, dan mamah milih kamu”.
Saya mendengar cerita pasien seperti itu tidak habis pikir dengan ibunya, ini memang sama-sama sudah tidak punya moral, anak SD dan sebagai anak kandungnya sendiri, mereka yang menodai, mereka yang membuat trauma, dan memang itulah yang menjadikan pasien sangat dalam penyakit hatinya.
Tidak sampai di situ, pasien bercerita setelah kejadian itu ada adik laki-laki pasien yang suka memeluk pasien, bahkan terkadang menggerakkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, awal mula pasien tidak tahu apa-apa, dan tidak pula curiga kepada adik kandungnya sendiri,
namun setelah beberapa hari, pasien bercerita bahwa ketika orang tuanya tidak ada, tiba-tiba dengan tenaga kuat dari adik kandungnya, membuka celananya, dan dimasukkan kemaluan adik kandungnya itu ke dalam kemaluan pasien, pasien ingin berteriak dan juga ingin melepas,
namun karena tenaga adiknya yang besar pasien hanya bisa menangis dalam hatinya. Apa yang terjadi pada dirinya dengan adik kandungnya berlangsung berkali-kali hingga tidak terhitung, dan qodarullah adiknya ketika beranjak remaja Allah panggil dikarenakan kecelakaan lalu lintas,
pasien menuturkan bahwa sannya antara bahagia dan sedih, namun dengan diambilnya adik kandungnya oleh Allah berakhirlah perbuatan keji itu selama-lamanya.
Penderitaan pasien tidak lepas sampai di situ, ketika dia kenal dengan sodara yang lainnya, dia juga ingin melakukan hal yang sama, namun karena pasien sudah berpengalaman, pasien pun bisa menjaga dirinya agar tidak terjerumus dalam perbuatan itu lagi.
Dan sampai sekarang pun banyak beban yang diderita, ibunya yang menganggap dia durhaka, suaminya yang tidak mengerti, bahkan anak-anak yang tidak berbakti kepada dirinya.
Coba kita bayangkan bagi pembaca yang membaca kisah nyata di atas, sangat miris, menjijikkan dan bahkan ada rasa marah yang muncul di diri kita kepada orang tuanya, namun apalah daya, dari kisah diatas bahwasanya ada keluarga yang begitu bejat sampai mengorbankan anaknya sendiri,
kemudian janganlah kita mengeluh dengan keadaan, mengeluh dengan takdir, karena sesungguhnya banyak orang-orang yang lebih menderita dibandingkan penderitaan kita.
Semoga Allah menjauhkan kita semua dari kisah nyata di atas, dan semoga kita bisa membantu saudara-saudara kita yang terjerat kasus kekerasan seksual, karena masih banyak kasus-kasus yang mungkin tidak terungkap,
namun Allah maha tahu dan Allah sendirilah yang nantinya akan membalas semua perbuatan keji orang orang yang mendzolimi terutama kaum wanita.
Wallahua’lam
***
Tentang Penulis
Judul asli artikel “KISAH NYATA PASIEN (KEPERAWANAN YANG DI RENGGUT OLEH KELUARGA KANDUNG SENDIRI)” ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, M.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang serta Penulis Karya Ilmiah
Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :
Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251